Rabu, 07 Januari 2009

Pemerintahan Indonesia

Sejarah pemerintahan Indonesia

Sejarah Indonesia (1968-1998)


Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan Orde Lama Soekarno.
Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.


Masa Jabatan Suharto
Pada [1968]], [MPR] secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun [1973], [1978], [1983], [1988], [1993], dan [1998].
Politik
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.

Eksploitasi sumber daya
Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Warga Tionghoa

Di masa Orde Baru pemerintah sangat mengutamakan persatuan bangsa Indonesia. Setiap hari media massa seperti radio dan televisi mendengungkan slogan "persatuan dan kesatuan bangsa". Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah meningkatkan transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya seperti Jawa, Bali dan Madura ke luar Jawa, terutama ke Kalimantan, Sulawesi, Timor Timur, dan Irian Jaya. Namun dampak negatif yang tidak diperhitungkan dari program ini adalah terjadinya marjinalisasi terhadap penduduk setempat dan kecemburuan terhadap penduduk pendatang yang banyak mendapatkan bantuan pemerintah. Muncul tuduhan bahwa program transmigrasi sama dengan jawanisasi yang disertai sentimen anti-Jawa di berbagai daerah, meskipun tidak semua transmigran itu orang Jawa.
Pada awal Era Reformasi konflik laten ini meledak menjadi terbuka antara lain dalam bentuk konflik Ambon dan konflik Madura-Dayak di Kalimantan.[1] Sementara itu gejolak di Papua yang dipicu oleh rasa diperlakukan tidak adil dalam pembagian keuntungan pengelolaan sumber alamnya, juga diperkuat oleh ketidaksukaan terhadap para transmigran.

Pasca-Orde Baru
Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai tanda akhirnya Orde Baru, untuk kemudian digantikan "Era Reformasi".
Masih adanya tokoh-tokoh penting pada masa Orde Baru di jajaran pemerintahan pada masa Reformasi ini sering membuat beberapa orang mengatakan bahwa Orde Baru masih belum berakhir. Oleh karena itu Era Reformasi atau Orde Reformasi sering disebut sebagai "Era Pasca Orde Baru".
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Orde_Baru

Arti Sebuah Warna

Arti Warna

Merah
Respon Psikologi: Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya.
Catatan: Warna Merah kadang berubah arti jika dikombinasikan dengan warna lain. Merah dikombinakan dengan Hijau, maka akan menjadi simbol Natal. Merah jika dikombinasikan denga Putih, akan mempunyai arti ‘bahagia’ di budaya Oriental.

Biru
Respon Psikologi: Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, Tehnologi, Kebersihan, Keteraturan.
Catatan: Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan ‘kepercayaan’.

Hijau
Respon Psikologi: Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan.
Catatan: Warna Hijau tidak terlalu ’sukses’ untuk ukuran Global. Di Cina dan Perancis, kemasan dengan warna Hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna Hijau sangat disukai.

Kuning
Respon Psikologi: Optimis, Harapan, Filosofi, Ketidak jujuran, Pengecut (untuk budaya Barat), pengkhianatan.
Catatan: Kuning adalah warna keramat dalam agama Hindu.

Ungu/Jingga
Respon Psikologi: Spiritual, Misteri, Kebangsawanan, Transformasi, Kekasaran, Keangkuhan.
Catatan: Warna Ungu sangat jarang ditemui di alam.

Oranye
Respon Psikologi: Energy, Keseimbangan, Kehangantan.
Catatan: Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.

Coklat
Respon Psikologi: Tanah/Bumi, Reliability, Comfort, Daya Tahan.
Catatan: Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna Coklat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia, warna Coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil.

Abu Abu
Respon Psikologi: Intelek, Masa Depan (kayak warna Milenium), Kesederhanaan, Kesedihan.
Catatan: Warna Abu abu adalah warna yang paling gampang/mudah dilihat oleh mata.

Hitam
Respon Psikologi: Power, Seksualitas, Kecanggihan, Kematian, Misteri, Ketakutan, Kesedihan, Keanggunan.
Catatan: Melambangkan kematian dan kesedihan di budaya Barat. Sebagai warna Kemasan, Hitam melambangakan Keanggunan (Elegance), Kemakmuran (Wealth) dan Kecanggihan (Sopiscated).

http://eko.edesign.web.id/2007/06/03/arti-warna/

Selasa, 06 Januari 2009

Sekolah Multikultural

Sekolah Multikultural (Angkatan 2008)

Setelah sering kali mengadakan pelatihan di berbagi daerah di nusantara dengan berbagi isu dan subyek kajian; dari isu kritik wacana agama, perempuan multikultural hingga cultural studies. Kali ini Desantara menggelar kembali pelatihan yang hampir serupa. Namun isu yang dibawa pelatihan yang berlabel "Sekolah Multikultural" ini akan, sesuai namanya akan fokus pada persoalan multikulturalisme. Menurut panitia peltihan ini adalah refleksi keanekaragaman yang telah lama ditorehkan dalam pengalaman berbudaya di nusantara. Sebagai tempat pelatihan untuk tahun 2008 ini, Desantara memillih Medan, Makassar dan Mataram yang terbilang memiliki fenomena multikulturalisme yang komplek. Syarat peserta yang diharapkan bergabung di "sekolah" ini adalah berusia dibawah 37 tahun dan diutamakan perempuan. Pendaftaran untuk sekolah Multikultural di Medan telah ditutup Senin 26 Mei 2008, di Makassar sebelum tanggal 31 Mei 2008, Mataram Lombok sebelum tanggal 29 Juni 2008. Menyertakan bentuk tulisan orisinal minimal 7 halaman (1,5 spasi, font 12 time new roman di halaman kertas A4 ).
Tema: Belajar Bersama Menulis Keanekaragaman Masyarakat Berdasarkan Pengalaman dan Perspektif Multikultural

Indonesia adalah negara dengan sistem sosial dan budaya yang beraneka ragam. Keanekaragaman ini menjadi ciri paling menonjol sekaligus daya tarik yang mengundang decak kagum dan impresi bagi petualang dan intelektual dari negara lain. Bahkan jauh sebelum masa kolonialisme Eropa bercokol di nusantara, keanekaragaman ini sudah ditorehkan dalam pengalaman berbudaya di nusantara. Pendirian Candi Borobudur sebagai salah satu pusat ibadah kaum Budhis misalnya dibangun pada masa Dinasti Syailendra yang beragama Hindu Syiwa. Fakta ini membuktikan bahwa keanekaragaman itu sudah terpatri sebagai sikap normatif dalam melihat diversitas masyarakat. Disinyalir kelompok-kelompok beragama di Indonesia sudah berkembang sebagai sistem keagamaan lokal yang terus dipelihara oleh pemeluknya. Agama-agama lokal ini menyebar di berbagai wilayah propinsi. Diperkirakan jumlah suku bangsa di Indonesia mencapai lebih dari enam ratus entitas. Jika masing-masing komuniti ini memiliki sistem keyakinan keagamaan sendiri-sendiri, maka bisa disimpulkan betapa kuatnya keragaman sistem keagamaan di Indonesia.

Masa pemerintahan Hindia Belanda, bangsa Indonesia juga mengalami kemajuan di bidang pemeliharaan sikap dan toleransi dalam mengakui diversitas di masyarakat. Meskipun Islam memasuki nusantara diiringi dengan pertumpahan darah di beberapa tempat, puritanisme dan ortodoksi dalam beragama tidak menjadi pilihan utama massa-rakyat di nusantara. Di Jawa misalnya, tradisi dan ritual pra-Islam masih diminati bahkan diakomodasi sebagai bagian dari nilai-nilai Islam Jawa. Di beberapa tempat, unsur lokalitas juga mendapat penghargaan yang sama: Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan lain-lain. Image

Pemahaman tentang diversitas juga dapat kita telusuri dari forum yang cukup fenomenal karena sukses mempertemukan beberapa pemuda dari berbagai daerah di nusantara. Forum ini kemudian dikenal dengan "Sumpah Pemuda 1928". Forum ini berhasil mengumpulkan berbagai pemuda sekaligus membuat ikrar bersama yang dikenal teksnya sekarang sebagai, teks sumpah pemuda. Ketika Kolonialisme mendapat ancaman krisis moneter global di sekitar paruh pertama abad ke-20, jaringan elite pribumi semakin meningkatkan konsolidasinya di tengah keanekaragaman budaya, agama, dan etnisitas masyarakat. Misalnya ketika momentum pembentukan dasar dan falsafah negara Pancasila dalam proses perdebatan, elemen-elemen yang terlibat nyaris mengenyampingkan gagasan-gagasan ekstrim yang kontraproduktif dengan sifat keanekaragaman masyarakat Indonesia. Ini membuktikan bahwa Pancasila yang kemudian disepakati dengan lima sila, sebagian besar diserap berdasarkan aspirasi masyarakat yang bhinneka.

Sayangnya, sejarah keindahan mozaik keanekaragaman ini semakin pupus oleh kebijakan politik dari rezim yang menyebalkan. Kebijakan penertiban, pendisiplinan bertubi-tubi muncul di masa Soeharto. Orde Baru bahkan dikenal sebagai rezim otoriter. Konstitusi yang dijabarkan ke dalam sistem perundang-undangan gagal memediasi secara obyektif dan netral dalam mengelola perbedaan dan pertentangan kepentingan antar kelompok di masyarakat. Kebijakan bernuansa SARA bahkan melekat secara erat selama kepemimpinan Soeharto. Kelompok Cina misalnya kesulitan mendapatkan akses yang setara dalam pelayanan publik, seperti di bidang pendidikan, pencatatan sipil, dan kebebasan beragama. Kriminalisasi agama dalam bentuk delik penodaan agama (blasphemy) sering digunakan untuk menciduk kelompok/ individu yang dianggap sesat, membahayakan kepentingan umum karena aliran kepercayaan, atau nilai-nilai keagamaan yang ia anut.

Keanekaragaman adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Meskipun demikian, adanya fakta bahwa kehidupan kita memiliki sejumlah perbedaan, harusnya tidak merintangi terjaminnya hak hidup dan pengejewantahan nilai-nilai kemanusiaan individu dan kelompok di masyarakat. Multikulturalisme adalah konsep, paradigma, sekaligus pengalaman bagaimana diversitas ini dimaknai.

Meskipun tersedia beragam pendapat atas pemaknaan orang tentang multikulturalisme, pemahaman normatif bagaimana kita melihat perbedaan, mengelolanya demi kelangsungan hidup bersama adalah isu krusial yang penting didiskusikan, disebarkan diberbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Kita semua telah hidup dan mengalami arti diversitasdi masyarakat. Sayangnya makna positif hidup dalam perbedaan kurang disemai sebagai pengetahuan normatif bersama.

Secara umum proses belajar ini meminimalkan kegiatan ceramah konvensional. Peserta lebih didorong dan diberi ruang yang leluasa dalam aktivitas menulis, riset dan investigasi. Meskipun demikian, peserta tetap mendapat pendampingan intensif oleh fasilitator sampai proses belajar bersama selesai. Selama proses ini, relasi yang diciptakan oleh peserta fasilitator bersifat dialogis dan intersubyektif.

Pada hari-1 peserta mulai dengan perkenalan lalu pembekalan materi. Pembekalan ini hanya berlangsung selama dua sesi (sekitar 5 jam). Seperti kuliah umum biasa, sesi ini menyediakan pembicara untuk menjelaskan topik seputar isu multikultural. Pembicara pertama bisa dari fasilitator sendiri untuk menyampaikan gambaran umum tentang gagasan multikultural, konsep, sejarah, dan relevansinya di Indonesia. ImageSesi pembekalan berikutnya, diperlukan pembicara dari unsur komunitas, negara, atau akademisi yang dapat memberikan masukan seputar persoalan multikultural di wilayahnya masing-masing. Pada tahap ini, fasilitator sudah menekankan pemahaman mengenai diversitas di Indonesia, situasi di lapangan berdasarkan pengalaman komunitas, kendala-kendala yang dihadapi, kebijakan negara yang dimunculkan dan dinamika yang terjadi antara negara vis a vis komunitas.

Pada sesi berikutnya, Peserta langsung diberi ruang mempresentasikan hasil tulisan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Peserta diminta satu per satu mempresentasikan draf tulisan ini dalam waktu yang sudah ditentukan. Selama proses ini, peserta yang lain juga dapat berperan aktif dalam menyusun dialog yang konstruktif diantara mereka. Fasilitator dituntut memberikan masukan terbaiknya, dan sikap kritis konstruktif dalam memberikan penilaian atas gagasan peserta yang tertuang dalam draf tulisan tersebut.

Setelah sesi ini, peserta secara mandiri menentukan sendiri bentuk tulisan, perubahan-perubahan yang diperlukan, dan riset serta investigasi mandiri. Selama sesi ini, peserta berfokus untuk menyempurnakan hasil tulisan dengan didampingi penuh oleh fasilitator dalam suasana dialogis dan nyaman. Lebih dari 60 persen kegiatan difokuskan untuk memperbaiki bentu tulisan.

Selama proses ini perhatian utama ditujukan kepada peningkatan kapasitas peserta dalam mengolah gagasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Peserta didorong membangun argumentasi secara sistematis, memperbaiki dan meningkatkan daya literasi dan mempertajam kapasitas literasinya dalam mengangkat tema-tema kebudayaan.



http://desantara.org/v3/index.php?option=com_content&task=view&id=40&Itemid=80

Kisah Tiga Perempuan

Kisah Tiga Perempuan Korban Perdagangan di Lubuk Linggau

Mawar (18 th), Melati (22 th), dan Dahlia (28 th) –bukan nama asli-- asal Cirebon, tak pernah membayangkan sebelumnya jika mereka akan menjadi korban perdagangan perempuan. Dengan mudah mereka terbujuk rayu oleh calo yang baru mereka kenal. Tanpa menaruh rasa curiga, ketiga perempuan ini langsung percaya kalau mereka akan dipekerjakan sebagai pelayan sebuah kafe di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

Dua calo tersebut semula berlagak baik. Mereka suka memberi pinjaman uang. Kemudian, mereka diiming-iming uang 1 juta rupiah. Mereka pun langsung tergiur. “Ketika kami dikasih uang, kami disuruh belanja untuk membeli baju dan kosmetik. Setelah selesai, kami langsung berangkat dengan menggunakan bus dan diantar oleh laki-laki yang baru kami kenal,” kata Dahlia. Mereka bertiga berangkat pada tanggal 29 Mei 2007.

Sesampai di Lubuk Linggau, mereka langsung dipaksa menandatangani surat perjanjian kerja. “Kami kaget ketika baca isi kontrak tersebut, ternyata kami akan dijadikan PSK (Pekerja Seks Komersial), bukan pelayan kafe seperti yang dijanjikan sebelum berangkat,” ujar ibu dari satu anak itu.

Awalnya, mereka menolak, tapi sang bodyguard yang bertubuh kekar dan bermuka sangar memukuli mereka. Akhirnya, ketiganya pun menandatangai surat tersebut. “Kami ditempatkan di sebuah lokalisasi. Tanpa istirahat terlebih dahulu, kami langsung disuruh kerja. Kalo kami menolak, kami akan dipukul dan ditendang,” kenang sedih Dahlia yang bercerai dengan suaminya sebelum berangkat.

Dalam sehari, mereka disuruh melayani 8-10 laki-laki, dan tidak boleh keluar kamar. Bodyguard selalu berjaga-jaga di luar kamar mereka. Yang paling mengenaskan adalah Melati. Karena masih perawan, ia sampai mengalami pendarahan. “Kami hanya dikasih makan 1 hari sekali. Setelah laki-laki itu puas menikmati tubuh kami, mereka langsung pergi tersenyum puas. Kami tidak pernah dikasih bayaran, karena laki-laki yang datang langsung membayarnya ke germo,” sambungnya.

Kehidupan di lokalisasi itu dijalani selama sepuluh hari. Beruntung, pada suatu hari Dahlia berhasil menghubungi keluarganya via handphone dengan sembunyi-sembunyi di kamar mandi. Keluarga korban langsung lapor ke polisi. Polisi bekerjasama dengan salah satu LSM langsung menjemput korban dan menangkap calo yang tinggal di Cirebon. Tetapi, ketika polisi sedang dalam perjalanan menuju Lubuk Linggau, informasi itu bocor. Akibatnya, ketiga korban langsung diusir oleh germo.

“Kami diusir dengan sangat kasar, ditampar, dipukul, dan ditendang. Kami segera pergi dengan bus ke arah Tebing Tinggi. Sesampainya disana, kami turun di salah satu warung makan. Kami istirahat dan terus berkomunikasi dengan polisi yang akan menjemput kami. Untungnya, pemilik warung sangat baik, mereka memberi tumpangan sampai polisi datang,” kenang Dahlia.

Akhirnya, ketiganya dibawa pulang oleh polisi dan bisa bertemu kembali dengan keluarganya di Cirebon pada tanggal 12 Juni 2007. “Kami bersyukur bisa berkumpul lagi dengan keluarga,” tutur Dahlia sambil tersenyum.

Nasib ketiga perempuan ini lebih beruntung dibandingkan dengan ratusan perempuan lain yang masih tertahan di lokalisasi tersebut. “Mereka diperlakukan seperti budak dan terus dipaksa melayani laki-laki siang dan malam. Kami lebih beruntung”, ungkap Dahlia. Bahkan setelah kejadian naas tersebut, kasus Dahlia, Mawar, dan Melati diproses di Pengadilan Negeri Sumber, Kabupaten Cirebon, meskipun terkatung-katung sampai melewati tujuh kali persidangan.
Mawar, Melati dan Dahlia adalah gadis lulusan SLTP. Mawar sejak kecil anak yatim. Ibunya berjualan sayur keliling kampung. Ia menikah dengan mantan kekasihnya yang menganggur, tapi dijadikan istri kedua. Melati adalah anak sulung dari delapan bersaudara. Ayahnya berprofesi sebagai tukang becak, namun dua bulan yang lalu ditabrak mobil hingga kakinya retak. Dahlia, anak ke-3 dari 10 bersaudara, ayahnya adalah tukang las. Dahlia menikah ketika berusia 16 tahun. Dia memiliki seorang putri yang kini berusia 12 tahun. Ia bercerai dengan suaminya ketika anaknya berusia 6 tahun.


Oleh Desantara / Nur Aflahatun
http://desantara.org/v3/index.php?option=com_content&task=view&id=215&Itemid=314

Kebesaranmu

Memperhatikan Tanda-Tanda Kebesaran ILAHI Pada Diri Sendiri

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin,
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan (QS. Adz-Dzariyat [51]:20-21)

Imam Al Ghazali pernah menganjurkan kita untuk sekedar memperhatikan penciptaan tangan beserta fungsinya untuk dapat memahami betapa Maha Kuasa-Nya Allah SWT.

Mari kita perhatikan. Dengan konstruksi yang sangat mengagumkan, Allah SWT menjadikan tangan kita yang cuma sepasang ini sangat multi-fungsi. Pada saat dikembangkan, telapak tangan ini bisa menjadi garu, sekop, rapatkan sedikit bisa menjadi canting untuk mengambil air. Terus coba satukan. Dengan posisi rapat dan disatukan kedua tangan ini bisa menjadi gayung. Pada saat dikepalkan, ia bisa menjadi palu, pemukul. Lepaskan, buka dan rapatkan. Pernah kepanasan dan tidak menemukan sesuatu pun untuk dijadikan kipas? Coba goyangkan tangan dengan posisi ini, Insya Allah kipas darurat bisa menimbulkan angin. Lumayan. Itu dalam keadaan bersama-sama, fungsi tangan dalam kesatuan. Dalam keadaan sendiri-sendiri pun jari-jari ini, Subhanallah. Pernah harus memaku di tembok dengan paku payung? Repot cari palu kecil? Coba tekan dengan menggunakan ibu jari, Insya Allah tertanam juga paku payung itu. Iseng-iseng ingin membersihkan kotoran di dalam hidung? Jangan pakai ibu jari. Itu tugas telunjuk. Dan seterus, dan seterusnya. Silakan cari sendiri fungsi masing-masing jari.

Tetapi coba bayangkan sekarang Allah SWT menciptakan tangan kita tidak beruas, tidak berbuku dan menyatu antara ibu jari dengan jari-jari yang lain. Fungsinya mungkin akan seperti tombak, karena kaku dan menyatu. Dengan posisi seperti ini, bagaimana anda akan mengambil fungsi jari kelingking yang biasa masuk ke lobang telinga ketika telinga kita gatal? Atau coba korek hidung anda dengan posisi tangan seperti ini. Tidak akan bisa, kan? Ini semua menunjukkan kepada kita, bahwa demikian sempurnanya penciptaan Allah yang bernama manusia ini sehingga untuk melihat kekuasaan-Nya, cukuplah kita memperhatikan diri kita sendiri. Subhanallah.

Demikian maha kuasa-Nya Allah SWT, sehingga untuk menunjukkan kebesaran-Nya kita cukup melihat diri kita. ‘Ala kulli hal, Allah sungguh maha kuasa sehingga ciptaan-Nya yang bernama manusia ini – dan ciptaan-ciptaan-Nya yang lain, benar-benar dalam penciptaan yang sempurna. Hanya kita saja yang sering lalai, jarang memperhatikan diri kita sendiri. Mengenai orang-orang yang sering lalai seperti ini di dalam ayat lain Allah SWT kemudian menegaskan: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, (QS. 95:4-5)

Akibat dari kelalaian memperhatikan diri sendiri, orang akan cenderung lalai untuk mensyukuri anugerah ciptaan yang sempurna ini. Orang-orang yang lalai bersyukur, kemudian tidak mau bersujud, tidak tunduk patuh beribadah kepada-Nya. Inilah orang-orang yang ingkar, yang sudah mendapatkan jatah dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya. Naudzubillah.
Mari kita banyak-banyak memperhatikan ciptaan Ilahi diri kita dan alam ini untuk meningkatkan syukur kita, meningkatkan ketundukan, kepatuhan kita beribadah kepada-Nya.
semoga bermanfaat.
sumber : kang I s h a k


http://khusnawi.wordpress.com/2008/11/14/memperhatikan-tanda-tanda-kebesaran-ilahi-pada-diri-sendiri/

Kebesaran Ilahi

Memperhatikan Tanda-Tanda Kebesaran ILAHI Pada Diri Sendiri

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin,
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan (QS. Adz-Dzariyat [51]:20-21)

Imam Al Ghazali pernah menganjurkan kita untuk sekedar memperhatikan penciptaan tangan beserta fungsinya untuk dapat memahami betapa Maha Kuasa-Nya Allah SWT.

Mari kita perhatikan. Dengan konstruksi yang sangat mengagumkan, Allah SWT menjadikan tangan kita yang cuma sepasang ini sangat multi-fungsi. Pada saat dikembangkan, telapak tangan ini bisa menjadi garu, sekop, rapatkan sedikit bisa menjadi canting untuk mengambil air. Terus coba satukan. Dengan posisi rapat dan disatukan kedua tangan ini bisa menjadi gayung. Pada saat dikepalkan, ia bisa menjadi palu, pemukul. Lepaskan, buka dan rapatkan. Pernah kepanasan dan tidak menemukan sesuatu pun untuk dijadikan kipas? Coba goyangkan tangan dengan posisi ini, Insya Allah kipas darurat bisa menimbulkan angin. Lumayan. Itu dalam keadaan bersama-sama, fungsi tangan dalam kesatuan. Dalam keadaan sendiri-sendiri pun jari-jari ini, Subhanallah. Pernah harus memaku di tembok dengan paku payung? Repot cari palu kecil? Coba tekan dengan menggunakan ibu jari, Insya Allah tertanam juga paku payung itu. Iseng-iseng ingin membersihkan kotoran di dalam hidung? Jangan pakai ibu jari. Itu tugas telunjuk. Dan seterus, dan seterusnya. Silakan cari sendiri fungsi masing-masing jari.

Tetapi coba bayangkan sekarang Allah SWT menciptakan tangan kita tidak beruas, tidak berbuku dan menyatu antara ibu jari dengan jari-jari yang lain. Fungsinya mungkin akan seperti tombak, karena kaku dan menyatu. Dengan posisi seperti ini, bagaimana anda akan mengambil fungsi jari kelingking yang biasa masuk ke lobang telinga ketika telinga kita gatal? Atau coba korek hidung anda dengan posisi tangan seperti ini. Tidak akan bisa, kan? Ini semua menunjukkan kepada kita, bahwa demikian sempurnanya penciptaan Allah yang bernama manusia ini sehingga untuk melihat kekuasaan-Nya, cukuplah kita memperhatikan diri kita sendiri. Subhanallah.

Demikian maha kuasa-Nya Allah SWT, sehingga untuk menunjukkan kebesaran-Nya kita cukup melihat diri kita. ‘Ala kulli hal, Allah sungguh maha kuasa sehingga ciptaan-Nya yang bernama manusia ini – dan ciptaan-ciptaan-Nya yang lain, benar-benar dalam penciptaan yang sempurna. Hanya kita saja yang sering lalai, jarang memperhatikan diri kita sendiri. Mengenai orang-orang yang sering lalai seperti ini di dalam ayat lain Allah SWT kemudian menegaskan: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, (QS. 95:4-5)

Akibat dari kelalaian memperhatikan diri sendiri, orang akan cenderung lalai untuk mensyukuri anugerah ciptaan yang sempurna ini. Orang-orang yang lalai bersyukur, kemudian tidak mau bersujud, tidak tunduk patuh beribadah kepada-Nya. Inilah orang-orang yang ingkar, yang sudah mendapatkan jatah dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya. Naudzubillah.
Mari kita banyak-banyak memperhatikan ciptaan Ilahi diri kita dan alam ini untuk meningkatkan syukur kita, meningkatkan ketundukan, kepatuhan kita beribadah kepada-Nya.
semoga bermanfaat.
sumber : kang I s h a k


http://khusnawi.wordpress.com/2008/11/14/memperhatikan-tanda-tanda-kebesaran-ilahi-pada-diri-sendiri/

Teknologi Informasi

Fujitsu L2010
Menuju Masa Depan dengan Teknologi Canggih

BELUM banyak manufaktur komputer PC dan laptop/notebook yang mengembangkan sebuah konsep komputer all-in-one dengan rancangan yang menarik dan futuristik. Teknologi memang harus memiliki nuansa futuristik karena memang harus membawa penggunanya ke sebuah pengalaman masa depan yang belum terbayangkan sebelumnya.

Nuansa futuristik dalam produk komputer yang sekarang ini sangat menonjol adalah produk buatan Apple Corp, dengan berbagai ragam seri komputer maupun gadget multimedianya seperti iPod. Produsen komputer lainnya, termasuk notebook, tidak banyak yang memberikan nuansa futuristik pada produknya.<>

Ada sebuah produk yang menarik perhatian Kompas, yang bisa mendeskripsikan nuansa futuristik ini. Nuansa futuristik tidak hanya terletak pada rancang desainnya yang menjadi pembungkus menarik produk tersebut, tetapi juga kandungan teknologi yang dibawanya. Produk ini adalah Fujitsu Lifebook L2010, sebuah konsep produk all-in-one yang memang dirancang dengan nuansa futuristik serta kehidupan yang berpacu secara cepat.

Bentuk futuristik L2010 ini memang tidak terdapat pada berbagai produk komputer dalam kategori notebook atau laptop. Fujitsu sendiri mengategorikan L2010 sebagai produk notebook. Rancangannya memang dibuat agar bisa dibawa ke mana-mana, ditujukan bagi pengguna yang selalu mobile karena tuntutan pekerjaannya.

Sepintas, bentuknya seperti sebuah layar monitor LCD ukuran 15 inci yang dilengkapi pengeras suara. Namun, kalau kita menyimak secara lebih rinci, L2010 ini menempatkan seluruh komponen komputasinya di belakang layar monitornya. Perbedaannya dengan sebuah notebook pada umumnya adalah L2010 benar-benar sebuah layar monitor berkomputer dengan keyboard dan mouse nirkabel yang digerakkan melalui gelombang inframerah.

Lebih unggul

Semua komponen komputasi L2010 menggunakan perangkat-perangkat yang lazim pada sebuah notebook atau laptop. Secara teknologi, L2010 yang menggunakan prosesor Mobile AMD Athlon XP-M 1800+ ternyata memiliki keunggulan yang sangat signifikan dibandingkan dengan teknologi Centrino yang menggunakan prosesor buatan Intel Corp.

Dalam streaming multimedia di jaringan Internet dengan fasilitas broadband, misalnya, L2010 mampu mempertahankan koneksi nirkabel 802.11b menggunakan Broadcom BCM4306 secara terus-menerus. Proses buffering untuk menerima data digital audio yang dialirkan pada jaringan Internet terus-menerus mampu diserap tanpa terhenti sama sekali.

Pada teknologi Centrino, kemampuan untuk mempertahankan laju arus data digital audio ini ternyata sangat rendah. Setiap kali, proses buffering untuk menampung data digital audio terhenti sehingga alunan musik radio Internet tidak mampu untuk bekerja secara normal pada aplikasi Windows Media Player.

Pada L2010, kemampuan komputasi antara prosesor buatan AMD (Advance Micro Device) dengan chipset dan komponen memori DDR266 sebesar 512 MB (standar yang disediakan Fujitsu sendiri sebesar 256 MB) ternyata memang lebih unggul dibandingkan dengan teknologi Centrino. Selama lebih dari 14 hari L2010 dihidupkan dan terhubung ke jaringan Internet, proses streaming digital audio berjalan terus tanpa terputus.

Kemampuan ini, sebelum muncul chipset 875 buatan Intel, hanya mampu dilakukan oleh perangkat-perangkat nirkabel buatan Apple. Artinya, dengan kemampuan tenaga komputasi yang ada, dan pertama kali digunakan pada L2010, prosesor Mobile AMD Athlon XP-M 1800+ teruji lebih andal sehingga dalam melakukan proses komputasi multimedia diperkirakan memiliki keunggulan dibandingkan dengan teknologi Centrino.

Dekorasi

Perangkat L2010 selain memiliki keyboard dan mouse nirkabel yang bisa dilepas bisa dibawa ke mana-mana, terutama di tempat yang tidak cukup ruang untuk menempatkan sebuah komputer PC. Yang menarik, L2010 ini juga dilengkapi dengan tombol tekan untuk mendengarkan musik, menonton DVD (L2010 dilengkapi dengan Combo Drive (DVD dan CD-RW), serta koneksi ke jaringan Internet (untuk memeriksa e-mail, misalnya).

Fujitsu L2010 adalah sebuah perangkat multimedia yang utuh, dilengkapi dengan dua pengeras suara di bagian depan dan sebuah subwoofer kecil (disebut Dolby Virtual Woofer) untuk menghasilkan tata suara Dolby Digital. Walaupun bisa dijalankan dengan aplikasi sistem operasi Linux, seperti RedHat, ada beberapa komponen yang tidak bisa dideteksi oleh RedHat seperti perangkat nirkabel pada L2010.

Secara standar, L2010 dilengkapi dengan sistem operasi Windows XP Home Edition dan aplikasi sendiri buatan Fujitsu. Yang menarik, salah satu aplikasi itu akan mengubah L2010 menjadi sebuah tayangan penanggalan dan waktu (seperti jam meja) begitu keyboard ditutup. Sebuah pemikiran yang ingin menjadikan L2010 sebagai bagian dekorasi interior di rumah atau di kantor.

Walaupun L2010 berubah fungsi menjadi sebuah jam meja, seluruh aplikasi Windows yang sedang berjalan akan tetap berfungsi. Dengan demikian, pengguna bisa mengetahui kalau ada sebuah e-mail yang masuk, atau bisa langsung bekerja kembali pada aplikasi yang sedang dijalankan.

Perangkat L2010 adalah pilihan menarik bagi mereka yang bergerak dan membutuhkan kemampuan komputasi optimal serta nuansa futuristik. Ketika pertama kali menggunakan L2010, memang ada pertanyaan siapa yang akan menggunakan perangkat futuristik L2010 ini.

Terpintas, L2010 akan menjadi bagian menarik dalam sistem perkantoran dengan ruang yang terbatas. Menjadikan para pegawai bergairah dan tak jenuh bekerja di balik layar pada satu tempat saja. Atau, ibu rumah tangga yang memerlukan akses informasi dengan kemampuan komputer yang andal serta ingin membawa perangkat L2010 ke seluruh ruangan rumah.


http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0309/01/tekno/526432.htm
Baterai L2010 sendiri mampu bertahan selama tiga jam terus-menerus dengan menjalankan beberapa aplikasi perkantoran (seperti Microsoft Word), aplikasi jaringan Internet dan mendengarkan musik. Dan perangkat ini memang canggih dan futuristik. (rlp)

Shalatku Ibadahku

SHALATKU IBADATKU

MENGAPA SHALAT ITU ISTIMEWA

Shalat itu istimewa. Bahkan menurut hemat saya adalah yang paling istimewa diantara semua ibadah. Buktinya diantaranya adalah :
• Yang pertama dihisab (dicek / diperhitungkan) pada hari kiamat adalah Shalat. Begitu menurut sebuah hadis shahih
• Perintah Shalat diberikan langsung dari Allah SWT kepada Rasulullah Muhammad SAW, bahkan tanpa perantara malaikat Jibril. Ini terjadi saat Isra’ Mi’raj nabi Muhammad SAW.
• Shalat tidak tergantikan. Ini perlu digaris bawahi sebagai sebuah ciri ke-khususan Shalat. Bandingkan dengan ibadah lain. Puasa bisa diganti bila berhalangan dengan alasan yang sesuai. Haji demikian juga, bahkan bisa dipindahkan ke orang lain untuk pelaksanaannya. Tapi hal ini tidak berlaku dalam Shalat. Shalat zuhur tidak dapat dikerjakan saat subuh dan juga tidak dapat ditunda hingga maghrib. Orang sakitpun wajib shalat bahkan jika hanya matanya saja yang sanggup dilakukan. Qasar dan jamak hanya berlaku dengan alasan khusus dan tidak bagi semua shalat (shalat subuh tidak memiliki jamak maupun qasar)
• Perintah Allah adalah untuk “mendirikan” bukan “mengerjakan”.
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS.An-Nisaa’ 103)
Apa beda “mendirikan” dengan “mengerjakan” ?. Mendirikan dapat berarti merubah posisi dari semula tidak berdiri menjadi berdiri (misalnya jika anda mendirikan kursi yang rebah). Dapat juga berarti menjadikan sesuatu yang semula belum jadi (atau belum ada) menjadi berdiri tegak dan kokoh (misalnya mendirikan bangunan). Sedangkan mengerjakan artinya sama dengan melakukan sesuatu (baik tuntas maupun tidak). Si-A mengerjakan PR, maka ada tiga kemungkinan : 1. ia mengerjakan tapi tidak tuntas.
2. Ia mengerjakan dan tuntas, tapi belum tentu benar semua (bisa jadi karena si-A pemalas atau bodoh tapi terpaksa mengerjakan PR).
3 Ia mengerjakan, tuntas dan benar semua (ini berarti sama dengan mendirikan PR)
Dengan demikian dalam konteks bangunan, mendirikan bangunan berarti menjamin bangunan tersebut akan berdiri dengan baik (baca : kokoh, kuat dan bagus). Mengerjakan bangunan belum tentu sampai selesai, dan juga belum tentu seluruh bangunan. Adapun mendirikan tugas (misalnya PR) adalah melakukannya dengan sepenuh hati dan secermat mungkin sehingga kecil kemungkinan terjadi kesalahan.Umumnya kalimat dirikanlah shalat dibarengi dengan tunaikanlah zakat (apa tunaikan dengan bayarkan?). mengapa justru zakat, bukan puasa, atau ibadah lainnya, rasanya perlu ditelaah namun bukan disini tempatnya.
• Shalat adalah ibadah yang sangat dekat dengan Allah. Beberapa pakar menyatakan bahwa shalat adalah mi’rajnya orang muslim. Dan ada yang menyatakan bahwa posisi rukuk merupakan posisi terdekat
• Perhatikan firman berikut :
o Kecelakaan bagi orang yang shalat. Yaitu orang yang lalai dari shalatnya (QS.Al-Maa’uun : 4 & 5).
o Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al-Baqarah : 183)
Ritual shalat begitu spesial bagi Allah sehingga ada murka-Nya disana. Orang yang shalat justru diancam (baca : celaka) jika shalat itu dilakukan tidak dengan benar adanya. Bagaimana shalat yang benar (supaya tidak celaka) ? Silahkan pelajari di banyak buku yang lebih lengkap mengenai hal ini. Namun intinya cukup satu : Jika shalat yang dilakukan itu benar adanya, maka sang pelaku shalat dan lingkungan sekitarnya akan merasakan pengaruhnya, karena shalat itu mencegah perbuatan keji (korupsi, menganiaya, merampas, jahat, kejam, dll) dan mungkar (egois, sombong, pelit, sok tahu, dll)
Mengapa Allahu akbar?
Setelah niat, maka kita takbir, “Allahu Akbar”. Ketika ruku juga “Allahu Akbar”, begitu juga sujud. Dan itu dilakukan hampir disetiap perubahan gerak (kecuali ketika dari ruku ke berdiri)Pertanyaannya, kenapa “Allahu Akbar” ? bukan “Subhanallah” atau Alhamdulillah” atau “Laa ilaaha illallaah” atau kalimat lainnya. Kenapa harus “Allahu Akbar” ?Allahu Akbar bagi saya diartikan tidak lagi sebagai Allah Maha Besar, tetapi “Allah terlalu besar”, begitu besar dalam semua hal – tanpa kecuali – sehingga hanya itu yang bisa dilakukan, yaitu mengucapkan “Allahu Akbar”. Kenapa berulangkali? Kenapa nyaris ditiap perubahan gerak ? Agar kita sadar sesadar-sadarnya bahwa Tuhan itu, Allah itu, begitu maha besar, setiap saat, setiap perubahan gerak (dalam shalat), setiap tarikan nafas (dalam hidup). Agar kita semua yakin dan makin merasa kerdil ketika mengucapkannya. Maka jadilah kita bergetar karena merasa Allah begitu terlalu hebat dan besar (Maha besar), bergetar karena mengakui begitu kerdil, kecil diri ini, bergetar karena begitu agung nama itu. “Allahu Akbar…”Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS.Al-Anfaal 2)(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka. (QS.Al-Hajj 35)Maka barangsiapa yang shalat-nya belum sampai merasa gemetar, maka ia belum sampai dipengertian shalat yang sesungguhnya (perhatikan, berapa kali nama ALLAH disebut dalam satu rakaat?). Jadi wajar saja jika hingga berumur renta dan terus melakukan shalat tapi tindakan, tabiat, perilaku atau hasil kerja-nya sama sekali tidak memiliki cerminan dari shalat-nya. Itulah yang disebut shalat tanpa jiwa, itulah definisi seungguhnya shalat yang celaka. Tinggal kembali pada diri dan hati sendiri, sekeras apa hati ini mau menyadari dan menerima hal itu.
Beberapa Kalimat dalam Takbiratul Ihram
Yang pertama adalah kalimat : Inni wajjahtu wajhiya fathoros samaawati wal ardho haniifan muslimaa wamaa ana minal musyrikiin (terjemah bebas saya : Inilah wajahku menghadap kehadirat-Mu, wahai penguasa Langit dan Bumi, sepenuh hatiku sebagai muslim yang ‘hanif’ dan aku bukan dari golongan musrik).
Lalu kalimat : Inna shalaati, wanusuki, wamaa yaaya, wa mamaati, lillahi rabbil ‘aalamiin (terjemah bebas saya : Sesungguhnya shalatku, ibadah-ku, hidup dan matiku, adalah bagi Allah, Tuhan semesta alam).Betulkah itu? Betulkah kita seperti yang kita ucapkan? Atau sebenarnya kita sedang munafik kepada Tuhan? (na’udzubillahi mindzaalik). Jika hidup mati hanya untuk Allah, jika shalat dan ibadat adalah “lillaahi ta’ala” bagaimana bisa shalat itu dilakukan lewat dari waktu? Bukankah masuknya zuhur itu adalah tepat pada saat mendengar azan zuhur? Mengapa baru jam satu lewat, atau pukul setengah dua baru mengerjakan shalat? Itukah muslim yang ‘hanif’? Silahkan hati nurani menjawab sendiri.Muslim yang ‘hanif’ dengan sederhana diterjemahkan sebagai muslim yang mengabdi. Hidup mati, shalat ibadah hanya untuk Allah hanyalah perkataan lain (menurut saya) bahwa orang itu jelas-jelas menyatakan pengabdian total-nya. Orang yang mengabdi secara total tentulah langsung mengerjakan apa yang diperintahkan. Ambil contoh sederhana. Saya sebagai majikan punya seorang pembantu. Lalu saya berkata, “Mbok, tolong ambilkan sandal saya”. Tentulah yang diharapkan adalah bahwa si pembantu (yang mengabdi “secara total” tadi) segera mengambilkan sandal saya. Bagaimana perasaan sang Majikan jika sandal-nya diambilkan 2 jam kemudian atau bahkan tidak pernah diambilkan?Lagi-lagi, maka seyogyanya menjadi amat wajarlah ketika mengucap kalimat tersebut hati menjadi bergetar. Ketika dengan berani kita menyatakan langsung kepada Tuhan pemilik alam, mengatakan langsung secara berhadapan kepada yang menciptakan kita bahwa kita muslim yang ‘hanif’, bahwa kita ‘pengabdi total’ yang tulus. Bahwa kita tidak sedang terang-terangan berbohong kepada Tuhan Yang Maha Tahu dan berbohong kepada diri sendiri sekaligus ketika mengucapkan itu.Maka bagaimana mungkin kita mengucapkan kalimat itu dengan begitu serentak, begitu cepat. Itu yang disebut (menurut istilah saya) shalat tanpa jiwa.Hingga sejauh ini pembahasan kita, maka sampailah saya pada kesimpulan sementara : Seyogyanya kita melakukan shalat dengan tuma’ninah dan khusyu’. Semestinya tidak pantas kita mengucap kalimat-kalimat seperti tadi tanpa menghadirkan hati. Bagaimana bisa seorang mengharap menjadi kesayangan Allah, atau sekedar diterima shalat-nya jika ia mengucapkan “inni wajjahtu…dst” tapi fikiran dan hatinya sibuk di tempat lain. Ini wajahku wahai Tuhan yang welas asih, kutundukkan dihadapan-Mu dengan hati yang berdebar, adakah Dikau berkenan atas diri kecil, atas diri kerdil ini.
Beranikah kau (saya dan anda) berhadapan langsung dengan sang pemimpin Kiamat, sang empunya siksa, sang Maha welas asih, sang “Allahu Akbar” dengan sesuka hati. Ngupil ketika shalat, garuk-garuk pantat, mengantuk, batuk-batuk atau apapun hal remeh-temeh lain Beranikah? Tidak takutkah dengan-Nya? Belum cukup-kah firman yang berkata,4.Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang yang berbuat riya (QS.Al-Maa’uun 4-6)
Fakta membuktikan betapa mereka shalat dengan rajin, hingga masa renta namun tidak beroleh apa-apa (atau mungkin bahkan celaka). Maka seyogyanya berhati-hatilah semua yang mengaku muslim ketika shalat, adakah shalat-nya hanya mendatangkan ‘celaka’ ataukah ‘maghfirah’ dan kecintaan dari-Nya. Wallahu ‘alam.
Ayat ke-1 dan ke-3 Surah Al-Fatihah
Setelah takbiratul ihram, maka membaca surah Al-Fatihah. Apa yang menarik?Pertama bahwa kalimat basmallah yaitu “Bismillaahi rrahmaani rrahiim” itu adalah termasuk ayat ke-1 dalam surah Al-Fatihah. Sementara ayat keduanya adalah “Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin”. Baru dilanjutkan ayat ke-3 : “Arrahmaani rrahiim”.Pada surah-surah yang lain, kalimat “bismillahirrahmaani rrahiim” adalah merupakan kalimat pembuka (bukan bagian dari surah).Sekarang perhatikan artinya. “Bismillaahi rrahmaani rrahiim”. Arti sederhana-nya “Dengan menyebut Nama Allah yang Maha pengasih dan Maha Penyayang. Atau saya kadang memberi terjemahan bebas : Dengan menyebut Nama Allah yang begitu welas asih.
Intinya adalah bahwa Allah itu pemurah. Berbelas kasih, begitu baik, penyayang, welas asih.Sekarang perhatikan ayat ke-3 (ayat kedua tidak dibahas disini) : Arrahmaani rrahiim. Artinya sama persis : Maha Pengasih dan Maha penyayang. Welas asih.Kenapa diulang? Pasti bukan untuk memperbanyak jumlah ayat. Pasti bukan karena tidak ada bahasan lain. Pasti ada sesuatu (yang menarik).Mari kita berpaling sejenak ke cerita penciptaan manusia. Ketika itu Allah berfirman pada malaikat bahwa akan diciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Dan kemudian, ketika tercipta Adam AS, Allah berfirman agar semua bersujud (bukan dalam konteks menyembah) kepada Adam. Kecuali Iblis. Kenapa ? Karena ia merasa lebih baik dari adam (iblis dari api, adam dari tanah). Merasa lebih dari yang lain disebut sombong atau angkuh. Itulah dosa pertama di jagad raya dan murka Allah yang pertama diketahui. Perhatikan bahwa dosa terbesar adalah menyekutukan Allah. Iblis tidak menyekutukan Allah. Iblis “sekedar” sombong. Ia hanya merasa lebih baik karena diciptakan dari api dibandingkan Adam AS yang diciptakan dari tanah. Sama halnya kita merasa lebih baik karena memiliki jabatan daripada yang jabatannya dibawah kita. Sombong yang sama ketika kita merasa lebih baik karena lebih pintar, lebih cantik, lebih ganteng, lebih kaya, dll sementara yang lain kurang pintar, kurang ganteng, dll.Saat Iblis menolak perintah Allah, maka Allah langsung mengharamkan surga baginya dan melaknat masuk ke neraka. Itulah murka Allah.Tidak berpuasa tanpa alasan padahal sudah jelas diperintah, maka secara logika sederhana itu sudah cukup bagi Allah untuk mengharamkan surga dan melaknat dengan neraka. Sedekah, shalat dan semua perintah lain akan seperti itu juga konsekuensinya. Tapi satu hal harus digaris bawahi, bahwa kasih sayang Allah melampaui murka-Nya. Itulah maka perlu diyakini bahwa Allah itu Ar Rahmaan Ar Rahiim.Allah begitu Maha kasih, sehingga boleh kita berharap kasih dan mesranya. Begitu Maha Penyayang sehingga boleh kita berharap disayang oleh-Nya.Maka hemat saya, perhatikan betul ketika kita membaca ayat ke-1 dan ke-3 surah Al-Fatihah. Pemahaman dihati saat membaca ayat ke-1 akan dimantapkan oleh pemahaman atas ayat ke-3.
Maaliki yaumiddiin
Ayat ke-4 adalah : Maaliki yaumid diin yang berarti Penguasa hari pembalasan.Sekarang perhatikan kata yaum ad-diin (hari agama). Mengapa harus memakai ad-diin (agama)? Mengapa bukan yaumul hisab, atau yaumul qiyamah ? Ini yang jelas telah disesuaikan dengan konteks kalimatnya. Yang menjadi inti adalah bahwa yaum ad-diin lebih menegaskan bahwa hari kiamat merupakan hari dimana esensi agama menjadi begitu jelas sehingga tidak ada pertanyaan dan keraguan atas agama.
Tentang Shirath Al-Mustaqiim
Shirath Al-Mustaqim senantiasa diartikan sebagai : Jalan yang lurus. Tafsir Al-Misbah menyatakan bahwa jalan yang dimaksud adalah bagaikan jalan tol.
Perlu diperhatikan bahwa Al-Fatihah adalah ummul kitab atau induk kitab atau ummul quran. Artinya adalah semua ayat Al-Fatihah merupakan intisari / ringkasan / resume Al-Quran secara keseluruhan. Maka, dalam kaitan dengan ini, Sirath Al-Mustaqim tidak lain dan tidak bukan ternyata adalah merupakan target point. Bila hidup, bayi, remaja, tua, mati kesemuanya merupakan checkpoint, maka shirath al-Mustaqim itulah target point. Destination (final point) adalah Surga dan keridhaan Allah.Sebagai target utama kehidupan, shirath mustaqim (jalan lurus) ini layak diperjuangkan. Apapun cara untuk bisa melewatinya dengan sempurna. Tapi seperti apa ciri dan kriteria shirath al-mustaqim ini ? Dijawab oleh ayat-ayat terakhir dengan sempurna yaitu :
1. Jalan yang penuh nikmat didalamnya
2. Jalan yang tidak dimurkai Allah SWT
3. Jalan yang tidak sesat

Seluruh kriteria terpenuhi, maka itulah sirath al-mustaqim.Kata “Jalan” disini menurut hemat saya dapat berarti cara Dalam bahasa inggris disebut “way” (bukan “road”). “The way of life” atau “where’s the will there’s the way” (dimana ada kemauan, disitu ada jalan) dalah pendekatan atas kata “jalan” yang bisa difahami sebagai cara. Maka ini maksudnya dengan cara apa kita menempuh kehidupan ini, jalan mana yang kita gunakan dalam mengarungi hidup ini. It’s all about the way, it’s all about the heart.Apa tujuan manusia hidup di dunia? Menjadi kaya? Menjadi sukses? Menjadi bahagia? Semua jawaban berujung di satu pintu yang bernama sirath al-mustaqim. Semua manusia menginginkan hidup yang penuh kenikmatan. Semua manusia tidak mau dimurkai Allah dan tentu tidak ingin tersesat. Maka bagi mereka yang sudah menikmati hidup (karena kaya, berpangkat, dll) perlu sadar bahwa 2 kriteria belum tercapai. Dan itu berbahaya.Bila jalan itu nikmat, maka itulah shirat al-mustaqim. Minuman keras juga nikmat, tapi itu dimurkai Allah, maka bukan shirath al-mustaqim. Bisa juga sudah nikmat dan juga sudah tidak dimurkai Allah, tapi ternyata sesat. Maka itu jelas juga bukan sirath al-mustaqim.
Tentang Surah Al-Ikhlas
Judul surah ini adalah Al-Ikhlas. Ikhlas berarti rela, ridho. Namun isi surah lebih merupakan penekanan atas ketauhidan Allah SWT.
Ada yang menyatakan bahwa membaca surah ini sebanyak 3 kali dengan tartil, maka ia sama dengan membaca seluruh Al-Quran.
Adziim dan ‘A’laa
Ketika rukuk bacaannya adalah : “Subhaana Rabbiyal adziimi wa bihamdih”. Ketika sujud membaca : “Subhaana Rabbiyal a’laa wa bihamdih”. Beda tipis saja, tapi mengapa mesti diributkan?
Justru karena ini sangat esensial (paling tidak bagi saya sendiri).Mari kita lihat. Adziim berarti besar, sangat besar, super besar atau bisa juga dikatakan begitu hebat. Contoh kalimat adalah : Wallaahu dzuu fadhlin ‘adziim (QS.Al-Imran 174) artinya : Dan Allah mempunyai karunia yang begitu besar

Senin, 05 Januari 2009

Kisah Palestina

DAMASKUS--Suriah dan Turki, Rabu, memperingatkan mengenai reaksi berbahaya atas agresi Israel yang berlanjut ke Jalur Gaza terhadap keamanan dan kestabilan di wilayah itu, demikian laporan kantor berita resmi Suriah, SANA.
Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan peringatan tersebut selama satu pertemuan di ibukota Suriah, Damaskus.
Dalam pertemuan itu, mereka membahas pembantaian yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan cara untuk menghentikan pertumpahan darah di kalangan rakyat Palestina, mencabut sanksi dan membuka tempat penyeberangan.
Bashar dan Erdogan menganggap "agresi Israel itu terhadap Jalur Gaza telah menghancurkan semua upaya yang dilancarkan guna mewujudkan perdamaian di wilayah itu".
Mereka menambahkan, "Tak mungkin untuk berbicara mengenai perdamaian mengingat sikap keras kepala Israel."
Mereka mendesak negara Arab untuk memikul tanggung-jawab mereka dengan cara menjamin pengiriman semua keperluan hidup dan medis buat rakyat di Jalur Gaza, terutama korban kejahatan Israel.
Mereka "menggaris-bawahi perlunya negara Arab dan Islam bertindak dan memaksa Israel segera menghentikan pembantaian yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina yang tak bersenjata", demikian antara lain isi laporan mengenai pertemuan kedua pemimpin Timur Tengah itu.
Kedua pihak juga menggaris-bawahi perlunya untuk melanjutkan kerjasama dan koordinasi antara kedua negara guna mengakhiri penderitaan rakyat Palestina dan mengirim bantuan bagi keluarga yang terkepung di Jalur Gaza.
Mereka juga menyampaikan penghargaan atas gerakan rakyat Arab, negara Islam dan dunia guna mendukung rakyat Jalur Gaza dan mengakhiri agresi keji Israel.
Jalur Gaza, yang dikuasai HAMAS, menghadapi serangan udara gencar Israel untuk hari kelima berturut-turut Rabu.
Sejak Sabtu lalu, serangan udara gencar terhadap Jalur Gaza telah menewaskan sebanyak 400 orang Palestina dan melukai 2.000 orang lagi.
Pada Senin, Menteri Luar Negeri Turki Ali Babacan mengatakan Turki secara resmi mengakhiri upaya guna mengadakan pembicaraan perdamaian antara Israel dan Suriah di tengah serangan Israel ke Jalur Gaza.
Seorang pejabat senior Suriah dilaporkan mengatakan pada Ahad bahwa Suriah telah menghentikan pembicaraan perdamaian tak langsung dengan Israel sebagai reaksi atas serangan Israel ke Jalur Gaza.
Pada Mei, Suriah dan Israel, yang secara teknis masih berada dalam kondisi perang sejak konflik pertama Arab-Israel pada 1948, memulai pembicaraan tak langsung melalui Turki, setelah perundingan langsung terhenti delapan tahun lalu sehubungan dengan masalah rumit Dataran Tinggi Golan.
Setelah empat babak perundingan, proses tersebut telah terhenti sejak Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengumumkan pada Juli ia akan meletakkan jabatan sehubungan dengan tuduhan korupsi.
Suriah menjadi persinggahan pertama kunjungan Erdogan ke empat negara Timur Tengah.
Sebelum kunjungannya, ia mengatakan kepada wartawan bahwa Turki sangat prihatin dengan perkembangan di Jalur Gaza sejak operasi keji itu dimulai pada Sabtu (27/12) dan tujuan lawatannya ialah "untuk membantu menghentikan perkembangan berbahaya itu".
Erdogan dijadwalkan mengunjungi Jordani setelah meninggalkan Suriah, dan direncanakan bertemu dengan Raja Abdullah II serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Erdogan kemudian akan pergi ke kota pelancongan Laut Merah Mesir, Sharm esh-Sheikh, guna mengadakan pembicaraan dengan Presiden Hosni Mubarak.
Ia juga dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi untuk membahas perkembangan saat ini di wilayah tersebut dengan Raja Abdullah bin Abdel-Aziz. ant/fif

Hari Kelima Agresi Gaza: 400 Gugur dan 2000 Terluka

Gaza: Korban pembantaian Israel di Jalur Gaza terus bertambah. Rumah-rumah warga, masjid dan fasilitas umum menjadi target bombardemen Israel. Hingga Rabu (31/12), jumlah korban gugur mencapai 400-an syuhada dan 2000-an terluka, 300-an di antaranya dalam kondisi kritis.
Aksi pembantaian terakhir Israel mengakibatkan dua orang warga Palestina gugur saat pesawat termpur Israel membombardir wilayah timur Khan Yunis, wilayah selatan Jalur Gaza, Rabu (31/12) sore. Sumber-sumber koresponden Infopalestina menegaskan dua korban sampai ke rumah sakit Nasher dalam kondisi tercabik-cabik tubuhnya.
Pada hari yang sama dua orang dokter meninggal dunia, salah seorang diakibatkan luka yang dialaminya. Sejumlah warga kembali terluka akibat serangan udara yang dilancarkan pesawat tempur Israel di berbagi wilayah di Jalur Gaza yang menghacurkan sejumlah rumah warga.
Pada saksi mata mengatakan, dr. Muhammad Abu Hashira gugur setelah rumahnya di timur kotaGaza dibom pesawat Israel. Pesawat-pesawat termpur Israel juga membom sebuah rumah di utara Jalur Gaza dan mengakibatkan sejumlah warga terluka dan dibawah ke rumah sakit-rumah sakit di utara Jalur Gaza. Sumber medis Palestina mengatakan, dr. Ihad Madhun gugur akibat luka yang dialaminya dalam serangan udara Israel, Selasa (30/12).
Sumber-sumber Palestina menyebutkan pesawat tempur Israel membom sebuah rumah milik keluarga al Fara di Rafah beberapa kali, juga rumah lain milik keluarga Salamah di Khan Yunis. Pesawat Israel juga membom rumah petinggi Brigade Martir al Quds, sayap militer Jihad Islam, Hani Abu Sabt, di Abasan, yang terletak di timur Khan Yunis.
Di kamp pengungsi Nusairat, yang terletak di Jalur Gaza tengah, pesawat tempur Israel membom sebuah mobil. Pesawat lain membom rumah yang sudah ditinggalkan pemiliknya di kampung Tel Hawa, di barat daya kotaGaza.
Menteri Kesehatan Palestina Dr. Baseem Naeem sebelumnya telah menegaskan bahwa korban pembantaian terbuka yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Gaza sejak hari Sabtu (27/12), terus bertambah banyak. Terlebih ada ratusan korban luka yang dalam kondisi kritis dan puluhan lainnya masih di bawah puing-puing reruntuhan.
Naeen menegaskan persediaan obat-obatan dan kebutuhan medis lainnya sangat kurang untuk menghadapi kondisi darurat ini. Dia mengungakapkan ada 105 jenis obat-obatan utama yang stoknya nol, 225 kebutuhan medis lainnya stoknya juga nol. Sementara itu 93 bahan khusus laboratoriam stoknya juga nol.
Dalam konferensi pers, Ahad (28/12) malam, Naeem mengatakan 50% mobil ambulan tidak bisa beroperasi karena tidak ada gas dan bahan bakar akibat blockade. Saat ini juga sangat dibutuhkan pembangkit listrik. Naeem menegaskan semua itu sudah terjadi sejak sebelum pembantaian yang dimulai Israel Sabtu lalu dan akibat blockade Israel. Dia mengatakan, “Agresi terjadi di tengah-tengah sikap diam Arab yang membunuh dan persekongkolan dunia.”
Dia menyatakan pasukan penjajah Zionis Israel tidak hanya menggempur isntitusi-institusi dan gedung-gedung namun mulai mengempur fasilitas-fasilits sipil dan rumah-rumah warga. Ada puluhan peringatan unutuk mengosongkan rumah dan ancaman kepada para penghuninya akan dihancurkan di atas kepala mereka. Dia meminta pengiriman tim medis Arab dan rumah sakit-rumah sakit lapangan utuk membantu pengobatan korban luka di saat-saat korban tiba. Dia mengimbau Negara-negara Arab untuk mengirim obat-obatan dan kebutuhan medis secepatnya dan mengganti kekurangan mobil ambulan dengan mengirim mobil ambulan yang siap beroperasi.
Mengenai pengiriman korban luka melalui gerbag Rafah, Naeem mengatakan, “Ada kesulitan membawa korban ke luar Jalur Gaza. Padahal ada banyak korban luka yang sangat serius. Apapun upaya membawa korban dengan tidak aman justru membuat hidup mereka terancam bahaya. Kami masih ingat meninggalnya 6 korban luka di Arisy terakhir.”
Dia mengatakan, “Kami siap membawa korban luka kapan kondisi mereka stabil.” Dia menegaskan bahwa pemerintah Haniyah sudah meminta mobil ambulan Mesir masuk ke Gaza untuk mengevakuasi korban namun mereka menolak dengan alasan politik. Naeem mengatakan, “Siapa yang ingin membantu rakyat Palestina dalam ujian ini maka harus memudahkan sampainya tim dokter dan rumah sakit lapangan masuk secepatnya pada saat-saat sulit di Jalur Gaza.”
Menurutnya, sudah ada ratusan dokter Arab yang menunjukkan kesiapan mereka untuk masuk ke Jalur Gaza. Sebagian mereka sudah bermalam di sisi perbatasan Mesir dari gerbang Rafah berharap bisa masuk. Namun otoritas Mesir menahan mereka.
Dia menambahkan, bahkan tim medis dari departemen kesehatan Palestina sudah berada di sisi Jalur Gaza dari gerbang Rfah sejak pagi untuk menerima bantuan medis Arab, namun otoritas Mesir tidak mengizinkan mereka masuk hingga saat ini.
Naeen mengucapkan terima kasih kepada Negara-negara yang sudah membantu seperti Qatar, Arab Saudi dan Libia. Namun pihaknya kembali meminta Mesir mempermudah masuknya bantuan ini dan membuka gerbang untuk masuk tim tim medis ke Jalur Gaza. (seto)

Rabu, 2008 Desember 10

Did you know?

1. That Masjid Al Aqsa was the second Masjid on earth.

2. That it was built 40 years after the Ka’ba in Makkah.

3. That most scholars are of the opinion that Masjid Al Aqsa was first built by Prophet Adam [as].

4. That Ibrahim [as] rebuilt the Masjid Al Aqsa in Jerusalem with his son Ishaq [as] as he and Ismail [as] rebuilt the Ka’ba in Makkah.

5. That Prophet Daud [as] began the rebuilding of Masjid Al Aqsa.

6. That it was Prophet Sulayman [as] who finally completed the building of Masjid Al Aqsa.

7. That the Masjid Al Aqsa built by Sulayman [as] was destroyed in 587 BC by Nebuchadnezzar King of Babylon.

8. That the Jewish people call this same Masjid Al Aqsa built by Sulayman [as] their Temple.

9. That the Jewish people re-built their Temple on the same site in 167 BC but this was destroyed in 70 AD and Jews were banished from Jerusalem at the same time.

10. That the site of Masjid Al Aqsa remained barren and was used as a rubbish tip for nearly 600 years until the Great Khalifah Umar bin al-Khattab liberated Jerusalem in 637/8 AD.

11. That the caliph Umar bin Khattab ordered the foundations of Masjid Al Aqsa to be laid and a timber mosque was built on the site.

12. That the Umayyad caliph, Abd’ al Malik ibn Marwan in 691/2 [72/73 AH] began the construction of the Dome of the Rock (the Golden Domed Mosque).

13. That the al Buraq wall or Western Wall where Prophet Muhammad [saas] tied al-Buraq on the night journey of al Isra is what the Jewish people call the wailing wall.

14. That Muslims consider the land or the Haram Sharif area to be sacred and holy, not the Masjid buildings that exist there -although these do have historical significances.

15. That the land of the Masjid Al Aqsa contains tow main buildings called Al-Aqsa [Black Domed Mosque] and the Dome of the Rock [the Golden Domed Mosque].

16. That Israel occupied Masjid Al Aqsa in 1967.

17. That fundamentalist Jews have made 100’s of attempts to destroy Al Aqsa since 1967 when they occupied it. A fire in 1967 destroyed the 900 year old Mimbar installed by Salah'ideen Ayubi, the Great Muslim Hero.

18. That many fundamentalist Jews want to re-build their Temple within Masjid Al Aqsa and destroy what exists there now.

Israeli Myths

Israel is a state with an expansionist ideology. It has never defined its own borders and refuses to do so. As a result, it is the Palestinians who face annihilation as none of their historic homeland is safe from Israeli occupation and annexation.

Israel is guilty of creating facts on the ground in order to deeply entrench its occupation of the West Bank. It is also guilty of narrating ‘alternative’ chains of events in its history through its school textbooks and other mediums. Many myths have materialised in this way and are recounted and used by Israel’s apologists in order to justify the actions of the state of Israel. It is important to highlight these misconceptions which are damaging to Palestinians and their cause.



It is clear that anti-Zionism and anti-Semitism are very different to each other. While anti-Semitism is condemned with no exception, anti-Zionism on the other hand is a legitimate position.

Separuh Anak Gaza Mengalami Kekuarangan Darah, Puluhan Terancam Maut

Gaza: Lembaga HAM Palestina mengingatkan bahaya memburuhknya kondisi kesehatan anak-anak di rumah sakit – rumah sakit Jalur Gaza, khususnya mereka yang baru saja di lahirkan. Akibat dari terputusnya aliran listrik karena pengetatan blockade penjajah dan penutupan penjajah serta larangan masuk seluruh kebutuhan hidup dan kemanusiaan.
Sebuah Lembaga Independen untuk Hak Warga, dalam laporannya mengatakan, ancaman terputusnya listrik tidak saja mengancam hidup bayi yang baru lahir. Namun juga mengancam 23 anak yang terkena gagal ginjal, 58 anak yang terkana kanker, 43 anak yang mengalami sakit jantung. Mereka semua dalam ancaman bahaya yang serius pada saat berhentinya peralatan medis yang digunakan pada saat terputusnya aliran listrik secara mendadak.
Laporan ini menyatakan bahwa lebih dari 46% anak-anak Jalur Gaza mengalami kekuarangan darah dan buruknya gizi makan. Hal itu dikarenakan keluarga mereka yang menganggur dari bekerja dan tidak adanya jaminan anak-anak mereka mendapatkan makanan yang layak di tengah-tengah blockade dzalim terhadap Jalur Gaza.
Laporan ini juga menjelaskan bahwa “sanksi massal yang diberlakukan Israel terhadap warga Jalur Gaza melalui larangan masuknya pasokan bahan bakar, gas dan bahan medis ke Jalur Gaza, turut andil dalam memperburuk kondisi kesehatan anak-anak di Jalur Gaza. Hingga sampa pada tingkat tragedy yang tidak terduga sebelumnya.” (Sumber: InfoPalestina.com)

Pejabat Internasional: PBB Mesti Terjemahkan Kecamannya Terhadap Blokade Gaza


(Sumber: InfoPalestina.com)